BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Sepak Bola
Sepak
bola merupakan olah raga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Inggris
dikenal sebagai Negara yang mulia menyempurnakan permainan sepak bola, sehingga
menjadi permainan yang begitu menarik minat banyak orang seperti
sekarang ini. Pada tanggal 28 Oktober 1863 lahirlah Football Association
yang pertama. Pertumbuhan sebak bola melaju terus diseluruh muka bumi dan pada
tahun 1907 berdirilah federasi sepak bola dunia (FIFA) di Paris. Pelopornya
adalah Prancis, Denmark, Belanda, Spanyol, Swedia
dan Swiss.
Sepak
bola modern masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda, kompeni Belanda yang
membentuk club-club sepak bola di Indonesia pada tanggal 19 April 1930
berdirilah persatuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI). PSSI diterima menjadi
anggota FIFA pada tanggal 24 Juli 1952
2.2
Alat dan Fasilitas
A) Lapangan
Ukuran lapangan
maksimum: 120 m x 90 m, minimum:
90 m x 45 m. Ukuran
untuk pertandingan resmi PSSI dan Internasional: maksimum: 100 m x 70 m,
minimum: 100 m x 64 m.
B)
Tanda perbatasan
Ø Garis-garis
perbatasan dibuat dengan diberi kapur sehingga jelas. Lebar / gari tidak boleh
lebih dari 12 cm.
Ø Bendera sudut
dibuat dari kain yang warnanya mudah dilihat, yang dikaitkan pada tiang
panjangnya 1,5 m dengan ujungnya tidak runcing.
C)
Daerah gawang
Ø Sisi luar dari
garis-garis merupakan batas daerah
Ø Jarak 5,5 m
harus diukur dari sisi dalam tiang gawang sampai sisi luar dari garis
Ø Garis gawang harus
dibuat sama lebarnya dengan tebal tiang-tiang gawang.
D)
Daerah tendangan hukuman gawang
Ø Jarak 165, m
harus diukur dari sisi dalam tiang gawang sampai sisi luar dari garis tersebut.
Ø Titik tendangan
hukuman jauhnya 11 m, diukur dari sisi belakang gawang.
E)
Daerah sudut
Dengan
bendera sudut sebagai pusat, pada setiap sudut lapangan permainan dibuat sebuah
bentuk 1/4 lingkaran ukuran jari-jari 1 m.
F)
Gawang
Ø Tinggi gawang
2,44 m, diukur dari tanah sisi bawah dari palang silang.
Ø Lebar gawang
7,32 m, diukur dari garis dalam kedua tiang gawang.
Ø Tiang gawang dan
palang menyilang harus dibuat dari bahan kayu, logam atau fiberglass yang
tebalnya maksimum 12 cm dan dicat putih.
Ø Jaring gawang
harus dibuat dari tali plastik dan tidak boleh dari kawat.
G)
Bola
Bola
harus bulat, bagian luar terbuat dari kulit atau bahan lainnya yang
diperkenankan. Lingkaran bola tidak boleh lebih dari 71 cm, dan tidak boleh
kurang dari 68 cm.
Pada
permulaan permainan berat bola tidak boleh dari 453 gram dan tidak boleh kurang
dari 396 gram.
H)
Perlengkapan pemain
Seorang
pemain tidak diperbolehkan memakai barang yang dapat membahayakan pemain
lainnya. Sepatu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
-
Balok-balok harus dari kulit atau karet dan harus
melintang dan rata, lebarnya tidak kurang dari 1,25 cm. Dan harus membujur
sepanjang lebarnya sepatu dan tepinya dibulatkan.
-
Gambir-gambir (pul) harus berbentuk bundar dan tidak
boleh ada tonjolan-tonjolan dari paku.
2.3 Peraturan Permainan
A. Jumlah pemain
Permainan
dilakukan oleh 2 regu, masing-masing terdiri dari 11 pemain, seorang
diantaranya sebagai penjaga gawang. Para
pemain pengganti sebanyak-banyaknya 2 orang untuk tiap regu. Pergantian pemain
dilakukan jika bola di luar permainan atau dalam waktu istirahat.
B. Lamanya permainan
Lamanya
permainan terbagi atas dua babak yang lamanya masing-masing 45 menit, kecuali
oleh kedua belah pihak disetujui lain.
-
Untuk waktu yang terbuang tiap babak karena kecelakaan
atau hal-hal lain harus ditambahkan waktu yang lamanya ditentukan oleh wasit.
-
Harus diberi waktu tambahan untuk melakukan tendangan
hukuman pada saat atau sesudah babak pertama atau kedua sesungguhnya berakhir.
C. Permulann permainan
Untuk memilih gawang dan
tendangan permulaan harus ditetapkan melalui undian. Setelah wasit memberi
isyarat, maka permainan dimulai dengan dilakukannya tendangan permulaan oleh
seorang pemain ke bagian lapangan permainan lawan. Tiap pemain berdiri
sekurang-kurangnya 9,15 m dari bola sampai tendangan bola pertama dimulai. Bola
belum. dianggap dalam permainan jika bola belum menempuh jarak yang sama
panjangnya dengan lingkaran bola sendiri. Yang melakukan tendangan permulaan
tidak boleh memainkan bola itu untuk kedua kalinya sebelum bola itu disentuh
atau dimainkan oleh pemain lainnya. Permainan dimulai lagi seperti pada
permulaan pertandingan setiap kali terjadi gol. Tendangan permulaan dilakukan
oleh seorang pemain dari kesebelasan yang kemasukan gol.
D. Bola di dalam dan di luar permainan
Bola ada di luar permainan
-
Kalau
bola seluruhnya melampaui garis-garis
gawang atau garis samping.
-
Jika
permainan dihentikan oleh wasit.
Di
luar hal-hal di atas, berarti bola ada dalam permainan, termasuk:
a.
Jika bola mental kembali ke dalam lapangan dari tiang
gawang, palang gawang, atau tiang bendera sudut
b.
Jika bola mental kembali dari wasit atau penjaga garis
yang berada di dalam lapangan.
c.
Jika diduga ada pelanggaran, hingga diberikan suatu
keputusan.
E. Cara mencetak gol
Suatu gol terjadi apabila seluruh badan bola telah
melampaui garis gawang antara kedua tiang gawang dan di bawah palang gawang.
Hal tersebut terjadi bila peraturan yang ada tidak menghendaki lain, serta bola
itu masuk tidak karena dilemparkan, dibawa atau ditolak dengan tangan atau
lengan oleh pemainan dari pihak penyerang.
F. Off-side
Seorang pemain penyerang berdiri off-side bila pada waktu
bola dimainkan ia lebih dekat pada garis gawang lawan dari pada bola kecuali:
-
Jika ia ada dibagian/daerah permainan sendiri.
-
Sekurang-kurangnya ada 2 orang lawan yang lebih dekat
pada garis gawang mereka sendiri.
-
Jika bola paling akhir disentuh atau dimainkan oleh
pihak lawan.
-
Jika ia langsung menerima bola dari tendangan gawang, tendangan sudut, lemparan ke dalam, atau bola dari tendangan
gawang, tendangan sudut, lemparan ke dalam, atau bola dijatuhkan oleh wasit.
G. Pelanggaran dan kelakukan tidak sopan
Seorang pemain dianggap melakukan pelanggaran bila
dengan sengaja melakukan:
-
Menyepak atau mencoba menyepak seorang lawan
-
Menjegal seorang lawan
-
Melompati lawan
-
Menyerang dengan kasar dan berbahaya
-
Menyerang dari belakang
-
Memukul atau mencoba memukul
-
Memegang lawan dengan tangan
-
Mendorong lawan dengan tangan
-
Memegang bola, memukul atau mendorong bola dengan
tangan.
Seorang
pemain yang melakukan satu dari lima pelanggaran berikut:
a.
Cara bermain yang dianggap berbahaya.
b.
Menyerang secara langsung, yaitu dengan bahu sewaktu
bola tidak berada dalam jarak permainan dan tidak memainkan bola.
c.
Sewaktu tidak memainkan bola, dengan sengaja
menghalangi lawan.
d.
Menyerang penjaga gawang, kecuali ia:
-
Sedang membawa bola
-
Menghalang-halangi lawan
-
Melintas keluar dari daerah gawang.
e.
Selagi bermain sebagai penjaga gawang:
-
Berjalan lebih dari 4
langkah sambil memegang memantulkan bola ke tanah, melempar bola ke udara, dari
4 langkah sambil memegang memantulkan bola ke tanah, melempar bola ke udara,
dan menangkapnya kembali tanpa melepaskannya.
-
Bersikap semena-mena dalam
melakukan siasat, misalnya mengulur-ulur waktu.
Seorang
pemain harus diberi peringatan bila:
a.
Ia masuk ke dalam lapangan
permainan atau masuk kembali dalam lapangan permainan,
b.
Ia tetap terus-menerus
melanggar peraturan permainan.
c.
Ia menunjukkan dengan kata
atau perbuatan ketidaksetujuannya terhadap suatu putusan wasit.
d.
Ia bersalah karena tindakan
tidak sopan.
Seorang pemain harus dikeluarkan dari lapangan
permainan bila:
a.
Menurut pendapat wasit ia
bersalah karena tindakan kasar atau permainan kotor.
b.
Ia menggunakan kata-kata
kotor/kasar.
c.
Ia tetap melakukan tingkah
laku tidak pantas setelah menerima suatu peringatan.
H. Tendangan bebas:
Tendangan bebas terdiri dari 2 jenis:
-
Langsung (dapat mencetak gol
langsung)
-
Tidak langsung (tidak dapat
mencetak gol langsung).
I.
Tendangan hukuman:
Tendangan hukuman (penalty-kick) harus diambil dari titik tendangan hukuman. Dan jika tendangan hukuman
sedang dilakukan maka segenap pemain kecuali yang akan melakukan tendangan dan
penjaga gawang harus berdiri di dalam lapangan permainan, tetapi di luar daerah
tendangan hukuman sekurang-kurangnya dalam jarak 9,15 m dari titik tendangan
hukuman. Penjaga gawang pihak lawan harus berdiri di atas garis gawangnya
antara kedua tiang sampai bola ditendang. Pemain yang melakukan tendangan harus
menendang ke depan.
J. Lemparan ke dalam
Lemparan harus menggunakan kedua belah tangan, dan
harus membuat gerakan mulai dari belakang dan melemparkan bola di atas kepala.
Pada waktu melempar harus menghadap ke lapangan permainan dengan kedua belah
kakinya harus berdiri. Gol tidak boleh dicetak langsung dari suatu lemparan ke
dalam.
K. Tendangan gawang
Tendangan
gawang terjadi bila bola seluruhnya melampaui garis
gawang, kecuali garis yang berada diantara kedua tiang gawang. Penjaga gawang
tidak boleh menerima bola dengan tangannya dari suatu tendangan gawang, agar ia
kemudian dapat menendang bola itu ke dalam permainan. Jika bola itu tidak
ditendang langsung ke luar dari daerah tendangan hukuman ke dalam permainan,
muka tendangan gawang diulangi. Yang menendang tidak boleh memainkan bola untuk
kedua kali sebelum disentuh atau dimainkan oleh pemain lain. Gol tidak boleh
dicetak dari suatu tendangan gawang.
L. Tendangan sudut
Jika
bola keluar dari lapang permainan, melalui garis garis gawang diantara tiang
gawang itu paling akhir disentuh oleh pemain pertahanan boleh dicetak langsung
dari tendangan sudut.
2.4
Teknik Dasar
Agar menjadi pemain sepak bola yang mahir, seorang
pemain harus menguasai berbagai keteram.pilan bermain bola, untuk itu perlu
dilakukan latihan-latihan yang terus-menerus dan sistematis, sehingga dapat
bermain sepak bola dengan mutu yang tinggi. Adapun secara garis besar teknik dasar
yang perlu dikuasai yang merupakan
semua gerakan yang digunakan dalam pertandingan sepak bola, di antaranya:
- Teknik gerak tanpa bola (teknik badan)
- Teknik gerak dengan bola.
Teknik gerak tanpa bola terdiri dari beberapa.latihan di antaranya:
- Teknik lari yang terdiri dari latihan-latihan:
1)
Lari berulang kali berganti arah
2)
Lari dengan start mendadak
3)
Berlari dengan variasi berhenti dan menambah kecepatan
secara mendadak.
- Teknik melompat (meloncat)
Biasanya lompatan ada kaitannya. Dengan menyundul bola, atau memperebutkan
bola di udara. Oleh sebab itu, penguasaan lompatan agar lebih tinggi sangat
diperlukan. Untuk dapat melakukan lompatan dengan baik seorang pemain perlu
mendapat latihan lompatan dengan atau tanpa awalan, dengan satu atau dua kaki,
dan dengan gerakan hentakan dengan badan bagian atas.
- Teknik gerak tipu badan
Agar dapat menguasai bola dengan aman,
diperlukan siasat diantaranya dengan memperdaya lawan. Caranya dapat berupa
tipu dengan bagian atas badan, kaki, atau dengan bahu. Gerakan-gerakan tersebut
dapat dikombinasikan dengan garak tiba-tiba berhenti, berlari, atau mengubah
arah lari.
Teknik gerak dengan bola
terdiri dari beberapa latihan, diantaranya:
a.
Latihan menendang bola dengan menggunakan kaki kanan
maupun kaki kiri. Atas dasar bagian kaki mana yang digunakan, dapat dibagi
berbagai teknik menendang diantaranya:
1)
Menendang dengan kaki bagian dalam
Caranya,
posisi bola diletakkan di sisi kaki yang menjadi tumpuan berat badan. Kaki yang
akan menyepak diputar keluar pada pangkal paha sehingga membentuk sudut 90
derajat dengan kaki tumpu. Bola disepak tepat pada titik pusatnya dengan
menggunakan daerah pergelangan kaki (engkel) bagian dalam. Biasanya tendangan
demikian digunakan bila akan mengoper bola dalam jarak dekat.
2)
Latihan menendang bola dengan
menggunakan punggung kaki (kura-kura). Sikap dasar hampir sama dengan cara yang
pertama. Perbedaannya terletak pada pergelangan kaki yang akan menyepak di
tekuk ke bawah sehingga punggung kaki menghadap ke bola. Lutut kaki ditekuk
dalam-dalam sehingga badan berada di atas bola. Untuk mendapatkan lari bola
yang mendatar menyusur tanah, bola disepak dengan punggung kaki tepat pada
titik tengahnya.
Gambar
Untuk
menghasilkan tendangan bola yang melambung tinggi, melengkung, dan berputar,
sepaklah bola dengan menggunakan punggung kaki baik sebelah dalam maupun
sebelah luar.
3)
Latihan mengontrol bola dengan kaki kanan atau kiri:
Latihan
mengontrol atau menerima bola ini sangat penting karena sepak bola sebagai
permainan beregu memerlukan kerja sama tim yang baik: Untuk menyusun suatu
serangan kegawang lawan, seorang pemain harus mampu mengoper dan terutama
menerima bola. Latihan mengontrol bola dapat dibagi menjadi beberapa bagian, sesuai
dengan datangya bola, yaitu:
a)
Menerima bola yang bergulir ditanah:
1)
Dengan menggunakan sol sepatu
Bola yang datang bergulir di tanah ditahan dengan
menggunakan sol sepatu. Caranya, pergelangan kaki yang digunakan untuk menahan
bola ditekuk ke atas sehingga bola dapat berhenti di bawahnya.
Gambar
2) Dengan kaki bagian dalam
Kaki yang, menumpu berat
badari menghadap ke arah datangnya bola dan ditekuk pada lutunya. Kaki yang akan
digunakan untuk mengontrol diputar keluar sehingga kaki bagian dalam menghadap ker arah datangnya bola. Mula-mula kaki yang
digunakan untuk mengontrol bola digerakkan ke depan yang menyongsong datangnya
bola.
Gambar
Sesaat akan menyentuh
bola, kaki ditarik kembali ke belakang mengikuti jalannya bola. Kemudian bola
dihentikan di samping kaki tumpu.
3)
Menerima bola yang melayang
jatuh di tanah.
a)
Dengan sol sepatu:
Sikap
dasar, kaki yang menumpu berat badan sedikit di tekuk dan menghadap ke depan.
Pergelangan kaki yang akan mengontrol bola ditekuk ke atas, sehingga sol sepatu
miring ke atas membuat sudut dengan tanah. Pada waktu bola jatuh ke tanah
sebelum sempat mental lagi ditahan dengan menggunakan sol sepatu.
b)
Dengan kaki bagian dalam:
Sudut
yang diperlukan untuk tempat datangnya bola dibentuk antara kaki dan tanah
dengan jalan memutar badan sedikit ke samping ke arah datangnya bola. Kaki yang
lain untuk mengontrol bola diangkat dan ditarik ke belakang, dengan telapak
kaki agak diserongkan ke arah depan. Untuk menghentikan laku. bola, digunakan
kaki bagian dalam. Agar bola tidak mental kembali, sentuhan dilakukan dengan
keadaan kaki yang dilemaskan.
c)
Dengan kaki bagian luar:
Teknik
ini biasanya digunakan apabila seorang pemain ingin menghentikan bola dan bergerak
kearah samping untuk mengecoh lawan. Pergelangan kaki yang digunakan untuk
mengontrol bola sedikit diserongkan ke samping luar, dengan jalan memutar
pangkal pahanya. Bola ditahan sekaligus diarahkan ke mana pemain akan berlari.
Gambar
4)
Menerima bola yang melayang di udara.
a.
Dengan kaki bagian dalam
Amati
gambar di atas, yang perlu diperhatikan adalah pada saat bola akan diterima
oleh kaki bagian dalam, maka dengan luwes kaki ditarik ke belakang untuk
menahan kecepatan bola. Dengan demikian bola tidak akan mental kembali ke muka.
b.
Dengan menggunakan kura-kura (punggung) kaki:
Gambar
Bila
jatuhnya bola tegak lurus dari atas, bola dapat diterima dengan teknik ini.
Pada saat bola akan diterima oleh kaki, diturunkan ke bawah mengikuti lajunya
bola. Usahakan agar pergelangan kaki dilemaskan agar bola tidak mental kembali.
c.
Dengan paha
Kaki yang akan digunakan untuk menahan bola
diangkat dan ditekuk, sehingga paha menghadap ke arah datangnya bola.
Gambar
Agar
laju bola dapat diijinkan, pada waktu bola akan menyentuh paha, maka paha
mengikuti gerak bola sehingga bola akan jatuh di samping depan kaki tumpu.
Bagian paha yang digunakan untuk menerima bola adalah bagian paha dekat lutut
selebar telapak tangan di atasnya.
d.
Dengan dada
Gambar
Badan
bagian atas ditarik kebelakang dengan dada sedikit dibusungkan. Pandangan mata
ditunjukan ke arah datangnya bola. Pada waktu bola menyentuh dada, dada sedikit
ditarik kebelakang mengikuti dorongan bola. Bola akan jatuh didepan, kemudian
dikuasai dengan kaki.
e.
Dengan Kepala
Bi1a
bola datangnya melayang dari atas, ditahan dengan menggunakan kepala. Sesaat
sebelum menyentuh bola dengan dahi, gerakan badan bagian atas ke belakang.
Gambar
Gerakan
ini didukung oleh gerakan kaki dengan jalan memajukan lutut atau mekekuk lutut
dalam-dalam. Dengan perkenaan ini bola akan mantul ke bawah dengan membentuk
lengkungan kecil dan jatuh ke tanah dan selanjutnya dikuasai oleh kaki.
b)
Latihan menggiring bola dengan kaki
kanan maupun kiri
Walaupun
sepak bola merupakan permainan beregu yang membutuhkan kerja saja tim yang
terpadu, tetapi diperlukan pula kecakapan individual yang tinggi. Untuk dapat
menggiring bola dengan baik diperlukan keterampilan perorangan agar bola dapat
dibawa dengan cepat tanpa mudah direbut oleh lawan. Untuk itu ada beberapa cara
menggiring bola yang harus dikuasai dengan baik. Dengan latihan-latihan yang
terarah dan terus-menerus maka diharapkan akan dapat melakukannya. Adapun cara
menggiring bola yang harus dikuasai di antaranya:
1.
Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar
Menggiring
bola dengan cara ini apabila gerakan maju yang dikehendaki berupa lintasan
melengkung. Dengan cara ini pemain akan dapat bergerak dengan cepat tanpa dapat
dihadang oleh lawan karena posisi bola berada di sisi lain dari lawan. Untuk
dapat melakukannya, perhatikan posisi kaki. Sikap kaki yang digunakan untuk
menggiring bola tidak jauh berbeda dengan cara menendang bola dengan
menggunakan kura-kura kaki bagian luar.
Kaki
yang digunakan untuk menendang bola agak diputar ke dalam pada pergelangan
kakinya ke arah kaki tumpu. Sambil berlari, bola disentuh pada titik pusatnya
dengan kura-kuran kaki bagian luar.
2.
Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam
Teknik
ini tepat digunakan bila pemain ingin menggiring bola sambil berlari melingkar.
Posisi kaki sama dengan bila akan menendang bola dengan kura-kura kaki bagian
dalam. Kaki yang akan digunakan untuk menggiring bola diputar keluar pada
pergelangan kakinya. .
3.
Menggiring bola dengan kura-kura kaki
Teknik
ini biasanya digunakan bila pew main ingin menggiring bola dengan lari ke depan
lurus.
Kaki
yang digunakan untuk menggiring bola ditarik ke bawah pada pergelangan kaki
sehingga kura-kura kaki menghadap ke depan. Bola disentuh dengan menggunakan
punggung kaki dengan luwes sehingga bola tetap dekat dengan kaki.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sepak bola termasuk salah satu cabang olah raga bola
besar. Federasi sepak bola dunia disebut FIFA. Sedangkan sepak bola mulai
dikenal di Indonesia,
yaitu sejak tanggal 19 April 1930 yang
ditandai dengan berdirinya perstuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) ukuran
lapangan sepak bola max yaitu 120 m x 90 m, min 90 m x 45 m.
Terdapat beberapa teknik dasar dalam bermain sepak
bola yaitu teknik lari dan teknik melompat. Permainan sepak bola diikuti oleh 2
regu, masing-masing regu berjumlah 11 orang, 10 orang sebagai pemain, dan 1 orang sebagai
penjaga gawang (kiper), lamanya permainan yaitu 45 menit.
B. Saran
Sebagai seorang guru kita harus mengetahui tentang
permainan sepak bola, meskipun kita sebagai guru kelas, bukan guru bidang studi
PENJAS.
Penulis sarankan supaya guru dalam mengajarkan
permainan sepak bola ini disertai dengan teknik-teknik bermain yang benar, agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak-anak yang dapat
merugikan anak itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
Ibrispin P. 1994. Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan untuk SLTP kelas 1. Bandung:
MRS Anggola IKAPI.
TIM
Ensiklopedia Indonesia.
2004. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Delta Pamungkas.
Syaripudin,
Aip. 1993. Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Jakarta:
Depdikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar