BOLA TANGAN
1.
Permainan di dalam gedung
popular terutama di Eropa dimainkan oleh 2 regu dengan 7 orang setiap regunya.
Dapat dinamakan oleh putra maupun putrid. Ukuran lapangan lebar 18-21 m,
panjang 38-44 m. ukuran tiang gawang 2 m, tinggi dan lebar 3 m.
2.
Permainan di luar gedung suatu
cabang olahraga yang dimainkan oleh dua regu masing-masing regu terdiri dari 11
orang 1) Penjaga gawang, 2 penjaga belakang, 3 gelandang, 5 pengarang. Tujuan
dari setiap regu adalah memasukan bola
kedalam gawang lawan dan menjaga agar gawang sendiri tidak kemasukan bola. Bola
dimainkan dengan tangan dengan cara melempar, menggiring, mengetik,
menggelindingkan dengan ketentuan bola tidak boleh kena kaki.
Cara
menggiring bola dengan memantulkan bola setiap tiga langkah, menurut Van Ley
permainan ini mulai berkembang 1892. dilakukan oleh anak-anak dari kopenliagen
sebagai pengganti permainan bola kaki 1982. dipertunjukan pada pembukaan
Olimpiade IX di Amsterdam. Di Indonesia pernah dipertandingkan dalam PON II
1951 di Jakarta. Lapangan permainan berukuran lebar 55-65 m, panjang 90-110 m,
lingkaran lemparan 13 m dari titik tengah gawang, garis luar di lapangan (Ing : of side) 35 m dari garis
akhir, dan titik lemparan hukuman 14 m dari titik tengah gawang, lebar gawang
7,32 m dan tinggi 2,44 m. lama permainan 2x30 menit dengan istirahat 10 menit.
Bola tangan
(Cara Amerika) belum berkembang di Indonesia. Dimainkan di lapangan berdinding
satu atau empat. Dapat dimainkan dengan single atau double. Permainan ini
menggunakan bola kecil besar bola kasti yang dulunya dibuat dari kulit yang
dijahit, sekarang bola dibuat dan kulit seperti campuran kulit dan karet yang
keras dan berisi udara. Cara memainkannya dengan memukul bola dengan tangan
yang menggunakan sarung dari kulit (glove) ke dinding. Bola dipukul terus
menerus bergantian sampai ada pemain yang tidak dapat mengembalikan bola dengan
betul.
3.
Teknik Dasar
Teknik dasar
meliputi:
·
Teknik menembak dari luar garis
gawang
·
Teknik menembak sambil melayang
(Flying shoot)
·
Teknik menghadang lawan
- Teknik menembak dari luar garis gawang
Tujuan
utama untuk melakukan tembakan ke arah gawang adalah supaya bola masuk ke gawang lawan. Agar dapat
mencapai tujuan di atas lemparan harus keras, terarah dan dapat mengecoh
penjaga gawang. Menembak ke arah gawang dalam permainan bola tangan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
·
Menembak
dengan menggunakan satu tangan.
·
Menembak
dengan menggunakan dua tangan.
Menembak dengan satu
tangan.
Menembak
dengan satu tangan lebih menguntungkan dibandingkan dengan menembak dengan
menggunakan dua tangan. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan satu
tangan bola akan lebih kencang melaju dan dapat mengecoh penjaga gawang. Cara
melakukan lemparan satu tangan ke arah gawang yang paling efeklif adalah
lemparan dari samping kepala (juvelin pass), dan lemparan dari samping badan
(side atau base ball pass).
Menembak
ke arah gawang dengan menggunakan teknik lemparan dari samping kepala dapat
dilakukan sebagai berikut :
·
Berdiri
di luar garis daerah gawang.
·
Bola
dipegang oleh tangan lempar (kanan) di belakang kepala
·
Kaki
kiri berada di depan, kaki kanan di belakang sebagai tumpuan berat badan.
·
Dada
menghadap ke arah sasaran.
·
Tangan
kiri tergantung rileks di depan dada.
·
Saat
mengayunkan tangan kanan yang hendak melempar, pindahkan berat badan pada kaki
depan (kiri) dan tarik bahu kiri ke arah belakang.
·
Bola
dilepas dengan lecutan (gaya dorongan) pergelangan tangan.
Perhatikan gambar 3.7 di
bawah ini.
Cara melakukan lemparan ke
gawang dengan base ball pass.
·
Berdiri
di luar garis daerah gawang.
·
Bola
dipegang oleh tangan pelempar (kanan), lurus sejajar dengan bahu di samping
badan.
·
Tangan
kiri diangkat setinggi bahu dengann siku menghadap arah sasaran, sedangkan
lengan bawah tergantung rileks di depan dada.
Gambar 3.7. Menembak ke gawang dengan juvelin pass.
·
Kaki kiri diluruskan di depan sehingga hanya ujung kaki
yang kontak (bersentuhan) dengan
tanah.
·
Kaki kanan menghadap ke arah depan badan
dengan lutut tertekuk dalam. Sehingga bahu kiri lebih tinggi dari bahu kanan.
Gambar 3.8. Menembak ke gawang dengan base ball pass.
·
Badan
condong ke arah samping badan.
·
Saat
mengayunkan tangan kanan hendak melempar, pindahkan berat badan ke kaki kiri.
Kemudian tarik bahu kiri ke arah belakang dengan memutar pinggang.
·
Lepaskan
bola dengan lecutan pergelangan tangan, seperti gambar 3.8 di atas.
Teknik
melempar ke arah gawang dengan menggunakan kedua tangan,
dapat menggunakan teknik 'over head pass' dan 'chest pass'. Sedangkan teknik
'under hand pass' kurang tepat digunakan untuk menciptakan gol, karena bola tidak cepat lajunya dan
cenderung melambung tinggi. Cara melakukan lemparan dengan dua tangan (lihat
buku jilid I hal. 56) sama halnya dengan cara mengoper bola kepada teman. Akan
tetapi jika digunakan untuk melakukan lemparan ke arah gawang usahakan bola
jauh dari jangkauan penjaga gawang.
Kedua
teknik di atas yaitu menggunakan satu atau dua tangan dapat divariasikan,
dengan memantulkan bola lebih dahulu di depan gawang agar penjaga gawang
terkecoh dan salah langkah.
- Teknik menemhak sambil melayang (Flying shoot)
Menembak
sambil melayang adalah suatu cara memasukkan bola ke gawang yang paling
menguntungkan. Karena penjaga gawang susah menembak arah lemparan dan jarak
lemparan akan lebih dekat ke gawang lawan. Menembak sambil melayang dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
·
Menembak
sambil melayang setelah menerima operan.
·
Menembak
sambil melayang-setelah menyelesaikan drible.
Cara
menembak sambil melayang setelah menerima operan melambung dapat dilakukan
sebagai berikut :
a. Lakukan tolakan dengan satu kaki untuk
menangkap bola di udara.
b. Bola dipegang dengan dua tangan dan
mendarat dengan salah satu kaki, dilanjutkan dengan melakukan dua langkah
berikutnya.
c. Kaki yang tadinya mendarat lebih dahulu
digunakan untuk menolak ke arah depan.
d. Pada saat badan melayang pindahkan bola
pada tangan lemparan agak ditarik ke belakang
e. Kemudian lecutkan (dorongkan) tangan
lempar ke depan dengan memutar pinggang ke arah kiri serta menarik bahu ke
belakang.
f.
Lemparan
dilakukan dengan melecutkan pergelangan tangan.
Menembak sambil melayang dapat juga
dilakukan tanpa langkah permulaan (awalan). Misalnya teman kita mengumpan bola
di atas daerah gawang lawan. Maka penembak melakukan lompatan dari luar garis
daerah gawang dan langsung melakukan tembakan setelah menagkap bola.
Gambar 3.9. Langkah-langkah menembak
sambil melayang.
Cara menembak sambil melayang
setelah menyelesaikan dribble bola dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini
:
·
Jika
ingin melakukan tolakan dengan kaki kiri, maka pada saat kaki kiri menapak
bersamaan dengan itu bola dipantulkan ke lantai. Kemudian ditangkap pada saat
hendak melangkahkan kaki kanan ke depan.
·
Setelah
kaki kanan melangkah, lanjutkan dengan langkah kaki kiri yang panjang untuk
tolakan.
·
Pada
saat badan melayang lakukan persiapan untuk melemparkan bola.
·
Bola
dilemparkan pada saat mendarat, jadi bersamaan dengan mendaratnya kedua kaki.
Gamhar 3.10.
Posisi badan pada saat
melayang.
- Teknik menghadang iitwan
Tujuan
teknik menghadang lawan adalah :
·
Mencegah
lawan memasuki (mendekati) jarak lempar ke gawang. Merebut bola.
·
Mengusahakan
lawan melakukan operan atau tembakan sesulit mungkin.
·
Teknik
penjagaan terhadap lawan harus memperhatikan peraturan bola tangan, sehingga
tidak menyalahi peraturan tersebut. Prinsip penjagaan dalam bola tangan adalah
sebagai berikut :
a. Menempatkan diri antara lawan dengan
gawang sendiri.
b. Merampas bola dari tangan lawan hanya
menggunakan satu tangan secara terbuka.
c. Menghadang laju lari lawan hanya dengan
tubuh.
d. Posisi jaga terhadap lawan tergantung
jauh dekatnya lawan terhadap gawang. Makin dekat lawan ke gawang kita maka
lawan harus dijaga lebih ketat atau rapat.
Dalam
penjagaan lawan ini harus dilakukan baik lawan sedang memegang bola atau tanpa
bola. Menjaga lawan yang tidak memegang bola harus memperhatikan kemungkinan
lawan yang kita jaga mendapat operan dari temannya. Sehingga posisi jaga harus
berada di samping lawan agar dapat mengawasi gerak bola, tetapi tidak
meninggalkan prinsip jaga di atas. Dengan demikian kita dapat memotong laju
gerak bola lawan yang kita jaga mendapat operan dari temannya.
Gambar 3.11. Sikap penjagaan bola
tangan.
- Peraturan permainan bola tangan
a. Peraturan untuk menjaga gawang
- Dapat memainkan bola dengan segala cara kecuali kaki.
- Dilarang menahan bola lebih dari 3 detik.
- Dapat berjalan membawa bola di daerah gawang.
- Dilarang meninggalkan daerah gawang dengan membawa bola,
b. Terjadinya gol
- Bola dianggap ialah memasuki gawang apabila seluruh bagian bola telah melewati garis gawang antara dua tiang gawang, dan di bawah mistar gawang dengan suatu lemparan yang sah.
- Setelah terjadi gol permainan dilanjutkan dengan lemparan awal dari titik tengah lapangan oleh regu yang kebobolan.
c.
Off Side
- Regu jaga dikenakan 'off side' apabila di daerah off side terdapat lebih dari 7 orang pemain bertahan. Termasuk penjaga gawang, pada saat bola dikuasai regu bertahan.
- Regu penyerang dikenakan Peraturan 'off side' apabila dalam daerah off side lawan terdapat lebih dari 6 orang pemain penyerang pada saat regunya menguasi bola,
d. Sikup terhadap lawan
1. Dibenarkan jika :
-
Mengambil
bola dari tangan lawan dengan satu tangan terbuka.
-
Merintangi
lawan dengan tubuh.
-
Menggerakkan
diri terhadap tangan lawan yang terbuka.
2. Dilarang jika :
-
Merampas
bola dengan satu atau dua tangan secara kasar seperti memukul bola yang sedang
dipegang oleh lawan.
-
Merintangi
jalan pemain dengan tangan, kaki.
-
Menahan
lawan dengan menjepit, memukul, melompat terhadap lawan, menjatuhkan diri
terhadap lawan atau dengan cara lain yang membahayakan.
-
Mendesak
atau mendorong lawan ke dalam daerah gawang.
-
Dengan
sengaja melemparkan bola ke badan lawan untuk mencari keuntungan dari situasi
permainan atau mau mencelakakan lawan.
e.
Lemparan ke dalam
- Lemparan harus dilakukan di tempat kejadian.
- Harus dilakukan dengan cara :
-
Kedua
kaki harus bertumpu di luar garis, tidak dapat terangkat dari tanah.
-
Lemparan
harus dengan dua tangan di mana ayunan dari belakang berada di atas kepala ke
depan.
f.
Lemparan sudut
- Terjadi bila bola keluar melalui garis gawang di mana yang menyentuh bola terakhir adalah pemain bertahan. Kecuali di antara dua tiang gawang dan di bawah mistar gawang dinyatakan gol.
- Lemparan sudut dilakukan dari titik pertemuan antara garis gawang dengan garis samping.
- Lemparan sudut dapat langsung menciptakan gol.
g.
Lemparan gawang
- Terjadi bila penyerang mengeluarkan bola dari garis gawang, kecuali di antara dua tiang gawang dan mistar gawang.
- Dilakukan oleh penjaga gawang dari daerah gawang.
- Semua penyerang harus berada di luar daerah lemparan bebas.
h.
Lemparan bebas
- Dilakukan di tempat terjadinya pelanggaran.
- Selain pelempar, semua penyerang harus ada di luar daerah lemparan bebas. Sedangkan pemain bertahan dapat berada di garis lemparan bebas.
- Lemparan bebas dapat langsung menciptakan gol.
i.
Lemparan 14 meter
- Pelempar tidak boleh melewati garis lemparan 14 meter sebelum melepaskan bola.
- Harus langsung dilemparkan ke arah gawang.
- Salah satu kaki harus tetap kontak ke tanah pada saat melempar.
- Seluruh pemain harus keluar dari daerah antara garis lemparan gawang dengan garis lemparan bebas, kecuali pelempar.
- Penjaga gawang dapat berdiri bebas dengan ketentuan tidak lebih dekat dari 6 meter dalam garis lemparan 14 meter.
- Apabila penyerang mendekati garis gawang sebelum bola lepas dari tangan pelempar maka :
-
Jika
terjadi gol maka lemparan harus di ulang.
-
Jika
bola tidak masuk gawang, maka terjadi lemparan gawang apabila bola keluar
lapangan. Lemparan bebas jika bola mengenai tiang atau penjaga gawang.
- Apabila pemain bertahan mendekati daerah gawang sebelum bola lepas dari tangan pelempar maka :
-
Jika
bola masuk gawang gol dianggap sah.
-
Jika
bola keluar daerah lemparan diulangi.
- Lemparan penjuru
Selain
dari bola keluar melalui garis gawang oleh pemain
bertahan (nomor f), lemparan penjuru atau lemparan sudut juga diberikan pada satu team akibat kelalaian lawannya.
Misalnya :
-
Pemain
bertahan memasuki gawang.
-
Penjaga
gawang memainkan bola tidak seperti yang ditentukan (nomor a).
-
Penjaga
gawang membawa bola tanpa ada usaha memainkan bola lebih dari 3 detik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar