PEMBAHASAN
A. Sejarah Permainan Kasti
Kasti berasal dari bahasa Belanda
termasuk dalam jenis permainan bola kasti yang menggunakan bola kecil. Kasti
adalah permainan beregu (tim) yang dimainkan oleh 2 regu masing-masing regu 12
orang pemain. Bagi orang
yang mendapatkan kesempatan memukul disebut regu pemukul atau pihak pemukul.
Permainan kasti dimainkan di atas lapangan rumput yang rata berbentuk empat
persegi panjang, dimana lebar dan panjangnya kurang lebih berbanding 1 dengan
2. di atas lapangan terdapat sebuah tiang hinggap untuk pertolongan pelari yang
disebut tiang pertolongan, dan 2 buah tiang hinggap bebas yang terdapat pada
bagian akhir lapangan disebut tiang bebas. Alat pemukul dalam permainan bola
kasti terbuat dari kayu yang disebut kayu pemukul. Dalam permainan bola kasti
juga digunakan bola kecil.
Kasti merupakan jenis permainan bola
kecil yang sudah lama dikenal luas oleh
masyarakat, walaupun akhir-akhir ini hanya dimainkan sebagai mata pelajaran
ekstrakulikuler di sekolah guru olah raga dan sebagai simulasi di tingkat
Sekolah Dasar.
Sebagai permainan memiliki tujuan dan
nilai positif karena di dalamnya terdapat unsure pemupuk tanggung jawab,
disiplin, kejujuran, dan gotong-royong. Dengan demikian diharapkan permainan
ini dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan fisik, juga mengembangkan
mental anak didik. Selain itu, diperoleh pula unsure kegembiraan.
B. Saran
Dalam permainan kasti ada beberapa
alat yang digunakan diantaranya:
1)
Tiang hinggap
Dalam permainan kasti terdapat 3
buah tiang hinggap, 1 buah tiang pertolongan, dan 2 buah tiang bebas. Untuk
memudahkan pandangan, bila tiang hinggap di cat putih maka bendera yang
dipasang berbeda dengan warna tiang hinggap.
2)
Tiang bendera batas
Pada ke empat sudut batas lapangan
dan pertengahan garis samping diletakan tiang bendera batas dengan tinggi ± 1,5
meter dari tanah.
3)
Kayu pemukul
Kayu pemukul terbuat dari kayu,
panjangnya 50-60 cm. penampang berbentuk bulat atau bulat telur, yang bulat
garis tengahnya 3,5 cm dan yang berbentuk bulat telur lebarnya 5 cm dan
tebalnya 3,5 cm. Panjang tempat pegangan 15-20 cm, bulat pegangan berukuran 3
cm. Bagi pemula bidang untuk memukul panjangnya 30-40 cm, lebarnya 10 cm. panjang
pegangan 15-20 cm.
4)
Bola kasti
Bola kasti bagian luarnya dari karet
atau kulit, di dalamnya diisi dengan wol kaput, sabut atau ijuk, keliling bola
19-21 cm, berat bola 10-80 gram. Bola harus cukup elastis tidak boleh keras,
untuk pemula dapat digunakan pola tennis.
5)
Bendera untuk pembantu wasit
Ukuran lebar x panjang 20 x 30 cm.
warna menyolok mudah dilihat dan berlainan dengan warna bendera, tiang hinggap
dan bendera batas, 3 buah untuk 3 orang pembantu wasit.
6)
Tali
Tali untuk garis batas lapangan, ukuran sebesar
jari, warna mudah dilihat, panjang ± 240 cm
7)
Pen besi
Pen (paku) besi, panjangnya ± 17 cm banyaknya minimal 20 buah, pen besi ini digunakan untuk
membuat garis batas dengan tali
8)
Nomor dada
Nomor dada dibutuhkan sejumlah 30
buah, terbuat dari kain terdiri dari 2 macam warna, masing-masing warna 15
buah, yaitu mulai dari 5-12 untuk pemain inti, sedangkan no 13-15 untuk pemain
cadangan.
9)
Peluit untuk wasit
Peluit hendaknya dipilih yang mudah
ditiup dan berbunyi nyaring sehingga mudah di dengar dari jarak jauh
10)
Daftar isi
Untuk daftar isi ini dapat digunakan:
-
Kertas dengan perlengkapan
pensil
-
Karton dengan perlengkapan
kapur atau spidol
-
Papan tulis dengan perlengkapan
kapur atau penghapus
-
Sebelum pertandingan hendaknya
disediakan kertas daftar nama pemain bagi masing-masing regu bertanding.
11)
Perlengkapan pemain
Perlengkapan perorangan dalam pelajaran atau latihan
-
Baju untuk olahraga yang dibuat
dari bahan yang mudah menyerap keringat
-
Celana olah raga
C. Lapangan
Lapangan kasti berukuran 65 x 30,
terdiri atas tempat wasit, pelambung dan ruang pelambung yang masing-masing
berukuran 5 m2. di depan ruang pelambung terdapat ruang bebas
berukuran 15 m2, garis memanjang pada panjang lapangan ke garis
daerah permainan selebar 5 m, sedangkan garis disepanjang garis lapangan 10 m.
D. Peraturan Permainan
Lama permainan kasti ± 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit ditambah dengan waktu istirahat 10
menit. Tiap-tiap regu terdiri dari 12 orang
pemain, sebelum sebelum permainan dimulai kapten regu menyerahkan daftar nama pemain
dan nomor urutnya pada wasit. Pemukul bola sesuai dengan nomor urutnya. Selama pertandingan urutan no pemain
tidak boleh dirubah.
Dan sebelum pertandingan dimulai
diadakan undian antara kedua kapten regu dipimpin oleh wasit untuk menentukan
mana yang menjadi regu pemukul dan regu lapangan. Tiap-tiap pemain dari regu
pemukul yang mendapat giliran pemukul pada saat pembebas ialah pemain dari regu
pemukul yang mendapat giliran pemukul pada saat semua kawan-kawannya berdiri di
dalam tiang pertolongan atau pada tiang bebas maka ia mempunyai hak atas 3
pukulan.
Pukulan betul adalah, bila bola
dipukul melampaui garis batas ruang pemukul, tidak melewati garis penting
sebelum bendera batas tengah, dengan terlebih dahulu mengenai tanah, pemain
atau tiang pertolongan juga dapat pula melewati garis samping setelah bendera
batas tengah.
Pukulan salah adalah, bila bola jatuh
diruang pemukul, di atas garis. Jika bola terpukul dengan tangan, jika bola
setelah dipukul jatuh mengenai pemukul sendiri, mengenai pelambung atau
pembantunya ketika mereka dalam ruang pemukul. Jika bola melambung melewati
garis samping sebelum bendera batas tengah dengan tidak mengenai tanah pemain
atau tiang pertolongan terlebih dahulu, dan jika bola jatuh/ berguling-guling
di dalam ruang bebas, meskipun akhirnya masuk juga ke dalam lapangan.
Sehabis memukul, kayu pemukul harus
diletakan di dalam bujur sangkar keluar dari garis besar ruang pemukul, maka
sipemukul tidak berhak mendapatkan nilai kecuali kalau ia sebelum menyentuh
tiang pertolongan sempat membetulkan letak kayu pemukul sebagai mana mestinya.
Bertukar bebas terjadi pada saat regu
lapangan sudah memiliki 3 bola tangkap berturut-turut, pelari pada waktu masuk
ke dalam ruang bebas terlanjur melampaui batas belakang, kalau pemain dari regu
pemukul ada yang keluar dari ruang bebas. Jika pemain dari regu pemukul dari
batas lapangan permainan. Dan apabila pemukul pada waktu dipukulkan terlepas
dari tangan.
E. Perwasitan/ Wasit
Wasit adalah pemimpin pertandingan
harus memegang teguh aturan permainan dan harus menjaga agar supaya
aturan-aturan permainan oleh pemain dipatuhi dan diikuti dengan seksama.
Petunjuk dan keputusan wasit pasti dan harus diturut. Selain memimpin
pertandingan wasit bertugas mengawasi proses undian, dan memutuskan terjadinya
pergantian pemain, selama bertugas ia dibantu 3 penjaga garis, yaitu 2 orang
penjaga garis samping kanan dan kiri, serta satu orang pencatat nilai, penjaga
garis samping kanan dan kiri, serta satu orang
pencatat nilai. Penjaga garis bertugas memberitahukan tentang pelanggaran yang
dilakukan para pemain kepada wasit. Bila ada yang diragukan, wasit bias meminta
keterangan dari penjaga garis, akan tetapi wasit tidak diharuskan menurut
petunjuknya.
Tanda-tanda peluit yang dibunyikan
wasit diantaranya:
1.
Satu kali tiupan panjang
Apabila terjadi bertukar tidak bebas, yaitu pemain
terkena lemparan lawan.
2.
Dua kali tiupan pendek
Apabila pukulan salah, dan bila pukulan tidak kena
3.
Dua kali tiupan panjang
Bila terjadi pertukaran bebas, bila bola hilang dan bila
wasit akan menghentikan permainan
4.
Tiga kali tiupan panjang
Bila bola telah dipegang oleh pelambung, dan
dilaksanakan pemanggilan giliran untuk pemukul
F. Cara Bermain
Permainan kasti melibatkan 2 regu
yang bertanding, tiap regu terdiri atas 12 pemain, dipimpin oleh seorang kapten
yang bertugas melakukan pengundian sebelum permainan dimulai. Pengundian
diawasi oleh wasit yang memimpin pertandingan.
Regu pemenang undian menempati daerah
bebas dan berhak memukul bola yang kalah menempati daerah permainan dan bertugas
melambungkan dan menjaga bola. Waktu permainan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit
ditambah 10 menit untuk istirahat.
Permainan kasti memiliki 4 gerakan
dasar yaitu: melempar bola datar, menangkap bola, memukul bola, berlari. Setiap
anggota regu berhak melakukan sekali pemukulan, kemudian ia harus berlari
ketiang hinggap atau ketiang bebas, bila berhasil kembali ke daerah bebas
dengan selamat, termasuk rekan lainnya maka mendapat nilai 1 dan bila ia bisa
memukul bola dengan baik dan kembali langsung ke daerah bebas tanpa diselangi
pemukul lain ia mendapat nilai 2.
Sementara regu penjaga berusaha
mematikan setiap anggota pemukul, dengan cara melempar bola ke arah regu lawan
yang sedang berlari atau mengoperkan bola keanggota regunya untuk dikenakan
pada tubuh lawan. Jika kena maka terjadi pertukaran tempat. Regu penjaga segera
berlari menuju tiang hinggap, tiang bebas atau daerah bebas agar tidak
dimatikan/ dibakar regu penjaga baru.
Cara lain bagi regu penjaga mematikan
regu pemukul dengan menangkap bola yang dipukul regu pemukul secara langsung,
sebelum mengenai tanah, sebanyak tiga kali maka mereka mendapat nilai 3 dan
bertukar tempat dengan regu pemukul.
Pergantian tempat juga terjadi bila
setelah anggotanya regu pemukul terakhir melakukan 3 kali pukulan belum ada
regu pemukul yang lain, yang kembali ke daerah bebas, sehingga daerah itu
“dibakar” regu penjaga. Caranya dengan membanting bola ke tanah daerah bebas. Setelah permainan
berakhir regu yang memperoleh nilai terbanyak dinyatakan menang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk dapat bermain kasti diperlukan
adanya tempat/ lapangan dan alat-alat, walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Permainan dapat berjalan lancer dan menarik untuk ditonton apabila pemain
mempunyai keterampilan teknik dasar dalam permainan tersebut. Adapun
teknik-teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan kasti adalah. Lari,
melempar, menangkap, melambung dan memukul bola.
Bagi regu lapangan ketermapilan
teknik yang sangat diperlukan ialah melempar, menangkap dan lari. Sedangkan
untuk regu pemukul diperlukan keterampilan dasar dalam memukul dan lari
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini
hendaknya penyusun membuat alat-alat
yang digunakan dalam permainan kasti, serta menyediakan sarana dan prasarana
yang sesuai dengan permainan kasti yang diajarkan di Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Waryati Srihati, Dra. Sulistion Wahyu, Drs. Soetari,
Dra. 1996. Pendidikan Permainan Kecil. U.T.
Jakarta.
. 2004. Ensiklopedi Nasional Indonesia.
Jakarta:
PT. Delta Pamungkas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar